Sabtu, 22 Januari 2011

Penawaran spesial, harga tidak dibanting


Gereja sering lebih memilih bersikap populer, dengan kecenderungan memperlemah tuntutan sebagai pengikut Kristus dengan tujuan dapat menarik simpati sebanyak mungkin orang. Namun Tuhan Yesus sengaja membuat hal mengikut Dia benar-benar sangat sulit dan berpotensi mengurangi jumlah orang yg ingin jadi pengikutNya


" Penawaran special tetapi harga tidak dibanting"

Lukas 14 : 25 - 33

14:25Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka:
14:26"Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
14:27Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
14:28Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
14:29Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia,
14:30sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.
14:31Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?
14:32Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.
14:33Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
14:34Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
14:35Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"

Tuhan Yesus tidak pernah menyembunyikan harga yg harus dibayar untuk menjadi muridNya. Setiap pengikutNya harus mengambil keputusan dengan kesadaran penuh. Menjadi muridNya jauh lebih sukar dari pada sekedar memasuki suatu agama, bukan sesuatu yg menggairahkan atau menyenangkan, bukan sesuatu yg mudah & menarik. Malahan Tuhan Yesus menekankan pada kesulitan dan bahaya. Ia lebih banyak berbicara tentang musuh yg harus dihadapi daripada teman-teman yg menyenangkan.
Mengapa Tuhan Yesus memberikan syarat pemuridan yg demikian sulit?


Karena Ia lebih memperhatikan kualitas daripada kuantitas, Alah merindukan kualitas murid-murid yg dapat dipercaya, yg kuat untuk membangun jemaatNya.


Dimulai dari animo masyarakat yg datang berbondong-bondong mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya menuju Yerusalem, Adalah momentum yg tepat untuk mengambil kesempatan lebih populer dan memperluas pengaruh. Namun Tuhan Yesus tahu apa yang ada dalam pikiran mereka, siapa yang dengan segenap hati mau mengikuti Yesus atau hanya sebagai penggembira yg ikut-ikutan. Yesus tidak mencari kerumunan orang yang tidak jelas motivasi  tapi Yesus mencari murid-murid yang sungguh-sungguh mengikuti Dia. 
Maka Yesus sambil berpaling dan berkata kepada mereka : “Jikalau seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, istrinya, dan anak-anaknya, saudaranya-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. (ay.26).
Apa arti tuntutan Tuhan Yesus untuk menjadikan kita muridNya?

1. Mengasihi Yesus lebih utama dari siapapun. (ayat.26)

Yesus bukanlah seorang perombak adat istiadat yg kejam. Ia tetap memerintahkan terjalinnya kasih yg harmoni diantara sesama saudara, anak, orang tua, suami dan istri. Persoalannya ialah apakah kasih alamiah itu akan mengalahkan kasih kepada Kristus?


Kasih kepada Yesus harus yg utama lebih dari siapapun & apapun.
Meletakkan komposisi kasih secara tepat berpengaruh signifikan terhadap dampak kasih terhadap hubungan kasih dengan sesama. Pastinya kuatnya kasih kita kepada Tuhan akan menghasilkan kualitas kasih dalam hubungannya dengan sesama.
  • kasih kepada Kristus harus melebihi kasih pada keluarga
Jikalau seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, istrinya, dan anak-anaknya, saudaranya-saudaranya laki-laki atau perempuan

Kata membenci , bahasa asli : MISEO = HATE, tidak dapat diterjemahkan secara literal mutlak. kata membenci dalam konteks ini tidak ada hubungannya dengan perasaan, atau ketidak senangan secara radikal, kata tersebut  merupakan ekspresi gaya bahasa Ibrani(Timur) yang  untuk ungkapan membandingkan, lihat ay.37…mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-ku (mengasihi …lebih daripada-Ku), jadi bukan kebencian yang agresif kepada anggota keluarga tapi adalah adalah meletakkan komposisi kasih yang utama dan pertama , soal prioritas, perbandingan kepada siapa kita lebih loyal?  Hal ini sejajar dengan hukum yg utama Matius 22: 37-38 "Kasihilah Tuhan, Allahmu  , dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.   22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama
  • kasih kepada Kristus melebih kasih pada diri sendiri
"bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku."
Kasih kepada Kristus harus di atas naluri untuk mengasihi diri sendiri "bahkan nyawanya sendiri". Tuhan ingin supaya mutu hubungan pribadi kita mendarah daging di letakkan dibawah otoritasNya sekali dan untuk selama-lamanya. Bila kita tidak punya kasih yg seutuhnya berarti kita tidak memenuhi kualifikasi sebagai muridNya.


Aplikasi:
Konsekuensi kasih yg utama pada Kristus, tidaklah menghacurkan tatanan hubungan masyarakat yg normal, justru karena meletakkan kasih terbesar kepada Kristus yg menjadi dasar pemulihan hubungan dengan sesama. Rumah tangga dipulihkan, persahabatan diperkuat. pertemanan menjadi bermakna.
Reflek kita yg selalu mengarahkan kasih pada diri sendiri menjadi tidak berlaku manakala kita berkomitmen menjadi murid Kristus karena kasih kita sudah menjadi milik Tuhan. Sebagai muridNya kita harus sadar bahwa eksistensi Tuhan jauh lebih besar & lebih penting dari kebutuhan, persolan maupun nyawa kita sekalipun. Dia adalah pusat, Dia adalah tujuan dan Dia adalah alasan kita hidup.

2. Kerelaan  menderita  bagi Kristus (ay.27)
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.

Banyak orang yang berdesak-desakan mengikuti Yesus, mungkin berharap mendapatkan makanan, kekayaan, kehormatan, mujizat dan berkat yang berkelimpahan; Tapi Yesus menyampaikan kebenaran yg utuh , berita Injil yang orisinil, yaitu : “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan menjadi murid-Ku ia harus memikul salibnya dan terus-menerus ikut Aku dalam keadaan apapun”.


Apakah maksud dari memikul salibnya (Yun, Ing: salibnya sendiri, pribadi) Apakah salib itu? Salib pada jaman Tuhan Yesus pada abad pertama sangat berbeda pemahamannya dengan   sekarang ini, sebagai asesoris yg manis dikalungkan dileher, identitas diri atau symbol gedung gereja. Pada jaman Tuhan Yesus salib cara yg digunakan pemerintah Romawi untuk menghukum mati para penjahat kelas kakap. Penjahat yang dihukum dengan alat kayu palang itu harus memikul salibnya sendiri sampai tempat penyaliban, diikat pada tangan pergelangan tangan dan kakinya, kemudian dipaku pada tangan dan kakinya,dan dibiarkan mati perlahan-lahan. Jadi pada saat Yesus mengatakan “pikullah salib”, kepada orang-orang yg mengikuti-Nya, mereka memiliki gambaran seperti ini, gambaran penderitaan salib yg mengerikan dan mematikan.
Salib Kristus merupakan lambang penderitaan (1 Petrus 2:21; 4:13), kematian (Kisah Para Rasul 10:39), kehinaan (Ibrani 12:2), cemoohan (Matius 27:39), serta penyangkalan diri (Matius 16:24), Salib merupakan lambang penolakan oleh dunia.
Ingat salib itu tidak didorongkan kepada kita seperti yg dialami Simon orang Kirene. Memikul salib berarti kerelaan untuk mengalami penghinaan, kebencian, pengasingan dunia karena Dia.


Aplikasi:
Memikul salib disini bukanlah suatu kelemahan tubuh, kelemahan temperamen atau nasib buruk, kesulitan hidup atau penyakit. Hal-hal ini merupakan masalah umum yg tak terhindarkan dan dialami oleh semua manusia.  Salib berarti kerelaan kita dihina, diperlakukan tidak adil, dianiaya karena iman kita kepada Kristus.
Mengambil bagaian dalam penderitaan Kristus adalah konsekuensi logis murid Kristus. 

3. Komitment memberikan seluruh & yg paling baik bagi Kristus. (ay. 28, 33)
Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
Tuhan Yesus tidak menuntut kita memberikan yg sebanyak-banyaknya tetapi penyerahan dengan rela segala harta milik. artinya Tuhan mengajarkan kita untuk menjadi pengelola (stewarship) atas harta milik bukan sebagai pemilik. Harta bukanlah tuan atas diri kita.
Jadi hitunglah baik-baik penawaran yg Tuhan Yesus sampaikan kepada kita ! jangan tergesa-gesa, pertimbangkan dengan matang! Apa yg mendasari keputusan kita menjadi muridNya?
a. belajarlah  dari seorang yg mau mendirikan sebuah menara.


Tidakkah ia duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu…kalimat duduk dahulu artinya mempertimbangkan secara matang terlebih dahulu sebelum memutuskan mengikuti Yesus, tidak hanya sekedar emosi sesaat, coba-coba,ikut-ikutan, karena ongkos menjadi murid Yesus bisa saja hubungan keluarga terputus, pekerjaan hilang, kerugian materi, meninggalkan dosa-dosa, bahkan kehilangan nyawa. 
b.belajarlah  dari seorang raja yg mau pergi berperang melawan raja lain .

Ia harus  duduk dahulu… (mempertimbangkan secara matang lebih dahulu, tidak hanya emosi tapi juga dengan pikiran yg matang dan sepenuh hati). Dua perumpamaan ini maksudnya sama pada ay.33 “Demikian pulalah tiap-tiap orang diantara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak mendapat menjadi murid-Nya.

Beberapa kali Yesus bertemu dengan orang-orang yg mau mengikut Yesus tapi setengah hati, tidak rela komitmen memberikan seluruh hidupnya kepada Yesus, hati mereka belum bisa mengucapkan selamat tinggal kepada miliknya, apakah itu keluarga, (Luk 9: 59-61), dan harta (Mat 19: 21-22).
Jika kita tidak memenuhi syarat sebagai seorang murid Akibat disamakan dengan garam yg kehilangan asinnya, menjadi tawar, tidak ada lagi gunanya menurut fungsinya, akhirnya dibuang orang. Orang –orang Kristen yg kompromi dengan selera dunia ini akan kehilangan pengaruh asinnya bagi dunia yg sedang membusuk, gagal menjadi murid Yesus yg sepenuh hati, akhirnya tidak berguna bagi Kerajaan Allah, Kemajuan Injil, dan gereja, dan ini berbahaya karena keselamatan hidup yg kekal dan menjadi murid Yesus yg sejati adalah satu kesatuan sebagai bukti iman yg menyelamatkan.

Aplikasi:
Awas banyak penipuan terselubung yg terjadi didalam gereja, dalam persekutuan, dalam kebaktian kebangunan rohani dengan  melancarkan propaganda mudah, murah, mewahbahwa Ikut Yesus enak, gampang & berlimpah berkat. ini adalah Injil yg sepenggal, kebenaran tidak utuh, karena tidak ada mahkota tanpa salib!
Jangan percaya pada kekristenan yg mudah & murahan.
Karena Tuhan Yesus tengah mempersiapkan lahirnya generasi yg militan, berkualitas, tahan bantingan, sebagai mitra kerja Allah ditengah dunia ini.

Penawaran yg diberikan Tuhan memang sangat spesial karena perubahann hidup seorang murid berdampak besar pada perubahan dunia ini, tetapi harganya tetap tidak dibanting, tidak ada diskon, tidak ada pilihan harga:  segala konsekuensi dibuka terang benderang supaya kita memiliki kualitas hidup yg efektif. menjadi terang di kegelapan & menjadi garam ditengah kehambaran. mau.................................yeeeeeeeeeeeeeeeeesss!
ini aku Tuhan pakailah aku sebagai murid yg disiplin melakukan tugasMu.


by Haris Subagiyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar